"Kebun Binatang adalah Panti Binatang" itulah ungkapan yang cocok disematkan kepada kebun binatang di Indonesia. Kenapa tidak, kebun binatang yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memberdayakan binatang justru menjadi tempat rekayasa agar binatang dapat berubah menjadi uang dan jika binatang tidak menarik lagi maka tidak diurus lagi sampai mati, Bak seperti "Panti Jompo" yang ditempati orangtua rentah yang mungkin hanya sebagai tempat menunggu ajal menjemputnya. Seperti itulah kebun binatang yang sangat menyedihkan di tanah air kita tercinta Indonesia, kasus yang terakhir disumbangkan oleh Kebun Binatang Surabaya, banyak hewan yang mati dan banyak pula hewan yang diperdagangkan melalui pasar gelap. Para pengurus kebun binatang yang tidak becus dan tidak mau peduli dengan kelangsungan hewan yang ada di Kebun Binatang menjadikan mereka tega mengambil keuntungan pribadi dengan melalui banyak cara, antara lain demi mengurangi biaya hidup para binatang, mereka mengurangi kualitas dan kuantitas makanannya bahkan kesehatan binatang juga tidak diperdulikan dan tidak itu saja, standar kebun binatang juga tidak layak sehingga ada binatang yang terjerat kawat kemudian mati, binatang yang kurang makan akhirnya harus rela memakan temannya sendiri bahkan memakan sampah plastik sekalipun. Kemudian setelah banyak hewan yang mati barulah mereka menjuali organ tubuhnya untuk diri mereka sendiri "SANGAT TERAGIS". Seharusnya pemerintah memperhatikan hal ini sejak dari dulu, karena telah banyak kasus yang terjadi sebelum tahun 2014 ini. Dan sebenarnya KEBUN BINATANG TIDAK PERNAH ADA dan TIDAK ADA MANFAATNYA hanya tempat menyiksa hewan saja. Alangkah baiknya jika hutan dijadikan sebagai taman Nasional dan hewannya dibiarkan berkeliaran begitu saja, hanya saja harus diadakan penjagaan yang ketat agar hutannya tidak dijarah oleh orang-orang yang tidak tahu diri. Sungguh menyedihkan sekali nasib hewan-hewan di kebun binatang, para hewan diambil darihutan, dipisahkan dari induknya kemudian dijadikan sebagai tontonan banyak orang apalagi kehidupannya ditelantarkan.
Peran pemerintah disini sangat besar sekali, terutama Legislatif dan Eksekutif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya lebih bekerja lebih giat lagi karena apa yang disampaikan oleh presiden melalui media biasanya selalu di dengarkan oleh bawahannya namun kita tidak usah berharap kepada Wakil Presiden kita sekarang ini Bapak Boediyono yang terlihat acuh tak acuh mengurus Negara ini, negara ini Bak seperti tidak punya Wakil Presiden!. Bagaimanapun ceritanya Kebun binatang harus ditingkatkan lagi pengawasannya jagan sampai media kabar luar negeri menganggap kita tidak mampu mengurusi kebun binatang karena keserakahan, bahkan menjadi hal baru atau Topik baru tidak hanya kasus politik yang diurusi oleh KPK yang kita cintai namun juga KPK sekarang mengurusi dugaan terjadinya korupsi di Kebun Binatang, kenapa tidak di dalam berengkas yang biasanya dipergunakan sebagai tempat penyimpan berkas/dokumen berharga milik negara kini dijadikan sebagai penyimpan organ binatang yang akan di perjualbelikan sungguh menyedihkan. Walaupun begitu ceritanya tindakan WALI Kota Surabaya, Tri Rismaharini pantas kita dukung karena ia berani bertindak cepat melaporkan kasus ini kepada penegak hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar