Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Rabu, 25 Oktober 2017

MAPASTA IAIN Padangsidimpuan Sepuluh tahun menunggu Peng-SK an Menjadi UKM

Oleh Arjuna Hiqmah Lubis, Pendiri sekaligus Ketum MAPASTA Pertama.

MAPASTA singkatan dari Mahasiswa Pecinta Alam Semesta telah berdiri pada tahun 2009 di lingkungan akademik IAIN yang dahulu masih berstatus STAIN, nama MAPASTA diambil dari nama organisasi pecinta alam yang ada di IAIN Sumatera Utara yang kini sudah berstatus UIN. Pertama kali MAPASTA ini akan didirikan saya dibantu oleh Abang Sukri (Pendiri WKSB) mengenai tatacara pembuatan surat pengajuan permohonan peng SK-an kepada Rektor serta menghubungkan komunikasi saya dengan anggota MAPASTA IAIN SUMUT waktu itu, setelah itu saya bekerja sendiri dalam membuat konsep, merekrut anggota, melakukan kegiatan dan sebagainya, pernah juga alumni MAPASTA UIN yaitu abang BATA (Banyak Taktik/ nama lapanagn) datang berkunjung ke STAIN guna membantu mengurus Peng-SK an namun saat itu Kemahasiswaan tidak di tampat, dan singkat cerita terbentuklah kepengurusan pertama, saat itu pemilihan kepengurusan dilakukan di bawah pohon mahoni di depan perpustakaan. Pada saat perekrutan anggota pertamakali ada sekitar 30an orang lebih yang mendaftarkan diri dan selanjutnya diseleksi oleh alam dan tinggal hanya beberapa orang saja pengurus inti (syaari, vida, Fuji Ningsih, Masnilan, Hariana dll).
Setelah kepengurusan terbentuk maka kami melakukan permohonan peng-SKan ke Rektor saat itu, berkali-kali dan sangat lama sekali, hasilnya adalah ketidakjelasan, sangat banyak alasan yang diberikan kepada kami waktu itu, seperti suratnya hilang jadi silahkan diajukan lagi dan sebagainya, tiba saatnya waktu itu ada titik terang respon yang kira-kira baik, karena  MAPASTA mulai dilirik waktu itu, Kemahasiswaan adalah Bapak Anhar, MA, tidak lama setelah harapan itu muncul tibalah saatnya pergantian Rektor dan jajarannya, maka hilanglah sudah harapan, dan harus dimulai kembali dari nol.
Walaupun begitu kami masih terus berkegiatan, seperti pada saat tanggal 5 Juni 2009 kami bersama aliansi Pecinta Alam se-Kota Padangsidimpuan melakukan orasi di alaman bolak dimana gladi bersihnya diadakan di STAIN, kami juga mengadakan Kemping dan bakti lingkungan di Danau Tao, mendaur ualang sampah rumahsakit, hiking, penggalangan dana dan lain sebagainya. Walaupun begitu kami tetap mengupayakan agar MAPASTA ini menjadi salah satu UKM atau UKK di STAIN pada saat itu.
Tiba saatnya saat itu saya sudah mulai menyelesaikan perkuliahan, sekitar semester enam saya melakukan perekrutan anggota MAPASTA lagi dengan harapan ada generasi yang melanjutkan cita-cita terbentuknya perkumpulan ini dan bertemulah dengan anggota generasi kedua ada beberapa orang antara lain, Khosiya Robbah, Aplan, Novi, Rina, Syafii, Misnah dan yang lain, singkat cerita kami melakukan beberapa kegiatan antara lain hiking ke danau marsabut, air terjun silima-lima, orasi hari lingkungan hidup, penggalangan dana untuk korban air pasang sibolga dan lain sebagainya. Dan ternyata mereka adalah generasi yang survive mampu bertahan walaupun seleksi alam tetap berlaku diantara mereka terbukti loyal dan mempunyai tekat yang kuat.
Singkat cerita (tidak mungkin menuliskan kisah 9 tahun dalam selembar artikel, saya singkat saja), saatnya saya menyelesaikan perkuliahan saya tahun 2012, dan MAPASTA di pimpin oleh Sdri Khosia Robbah, kemudian oleh Aplan Saputra, Anto Yuli, Abdul Karim (mohon koreksi), setelah saya selesai kuliah komunikasi masih terus berlanjut dengan anggota MAPASTA, sangat banyak masalah yang dihadapi kok seprti ini kok seperti itu dan sebaginya, saya membantu sebatas apa yang saya mampu, dan saya yakin pada mereka karena selama berkegiatan telah muncul rasa kekeluargaan yang tidak akan mudah hilang begitu saja. Singkat cerita (lagi) sayapun pergi merantau ke Jepang (hingga saat ini) generasi kedua  MAPASTA telah melakukan beberapa kali pengkaderan dan beberapa diantara mereka sudah sering berkomunikasi dengan saya via Facebook meskipun belum pernah bertemu secara langsung tapi kalau yang namanya sehati dalam organisasi tetap ada rasa kebersamaan yang mau tidak mau harus terjalin walaupun masih banyak anggota MAPASTA yang belum saya kenal.
Sampai tiba saatnya saya dikabari Sdr. Anto Yuli tgl 13 Oktober 2017 bahwa ada undangan untuk Penetapan Susunan Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa MAPASTA IAIN Padangsidimpuan dan Pembina Hamka, M. Hum.
Inilah sekilas singkatan sejarah perjalanan MAPASTA menuju UKM di IAIN PAdangsidimpuan.
Terbilang sangat lama dan sangat memerlukan kesabaran, dan harus kita ketahui segala yang terjadi adalah atas kehendak Allah swt. Kita hanya bisa berupaya dan semoga yang tebaik untuk kita adalah apa yang saat ini kita alami. Waktu sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat, untuk sebuah proses organisasi menuju peng-SK an di IAIN Padangsidimpuan adalah rekor terlama menurut saya, dan perlu diketahui MAPASTA adalah organisasi Kemahasiswaan kedua tertua setelah KOMPEL UMTS (kalau tidak keliru) dan setelah organisasi PAPA Team (Persatuan Anak Penjelajah Alam) Kota Padangsidimpuan sebagai kelompok penjelajah alam yang pertama di Padangsidimpuan dan saya sendiri sebgai pendiri PAPA Team pada tanggal 26 Desember 2017. Dan PAPA Team adalah cikal bakal berdirinya MAPASTA, dan kelompok pecinta alam di STKIP, KPA FORESTER dan bebrapa organisasi pecinta alam lainnya di Kota Padangsidimpuan.
Menjadi salah satu UKM sebagai wadah resmi di perguruan tinggi adalah berita baik sekaligus berita buruk, berita baiknya adalah bahwa wadah kita ini telah mendapatkan pengakuan resmi dan tentu akan mendapatkan fasilitas dari negara guna mencapai tujuan yang diinginkan sekaligus menjadikan kita organisasi yang dapat memberikan suara kepada akademik baik saran ataupun kritik agar cinta kita kepada alam bersemi melalui ilmu pendidikan dan sebagainya. Dan berita buruknya adalah kita sebagai organisasi yang dinaungi oleh akademik harus mampu menjalankan segala peraturan yang diberikan agar tidak memberikan preseden buruk dikemudian hari dan tanggung jawab kita amatlah besar karena ini menyangkut nama perguruan tinggi, jadi apa yang selama ini menurut kita sebuah hal yang wajar dan bebas untuk dilakukan saat ini tidak berlaku lagi karena kita harus melalui prosedur yang berlaku, baik dalam berkegitan maupun sebagai kader yang membawa nama almamater.
Sembilan tahun menuju UKM itu diibaratkan seperti menanti batu menjadi berlian, segala musim telah dilalui dan pengapnya endapan bebatuan menampahmu semakin keras dan berkilauan maka jadilah MAPASTA seperti batu berlian yang sangat mahal harganya. Tidak seperti pisang mentah hari ini dikarbit kemudian besok sudah bisa digoreng. Saya harapkan MAPASTA bisa menjadi organisasi yang tepat waktu dan beiman bukan hanya pada hari ini tetapi seterusnya.
Ingat! masalah pasti akan selalu ada sejauh manapun kamu bersebunyi tidak terkecuali pada organisasi yang kita cintai ini, agar kiranya semua menyadari tidak ada yang sempurna. Sehebat apapun kita mencari kader pasti akan selalu ada yang tidak setia dan pasti akan selalu ada yang setia jika semua berada pada jalur yang sama. kita hanya bisa berusaha, mendoakan apa yang mustahil kita rubah semoga semua keinginan kita terpadu dalam usaha yang selalu bersandar kepada Allah swt.
Apagunanya kita mendirikan organisasi jika kita sama dengan organisasi yang lain, lebih baik kita bergabung bersama mereka. Organisasi MAPASTA adalah yang tidak meninggalkan agamanya untuk mencintai alam. Cinta karena Allah itu lebih berkah daripada cinta karena hobby saja.
Sebenarnya banyak hal yang ingin saya sampaikan kepada kawan-kawan kader MAPASTA secara langsung namun kondisi yang menghalangi kita. InsyaAllah akan saya lanjutkan jika ada rejeki berjumpa bersama semuanya karena ini adalah sebuah sejarah baru bagi kita semua. Agar generasi-generasi MAPASTA seterusnya mengetahui sejarah berdirinya MAPASTA yang butuh perjuangan panjang dan didokumentasikan dalam sebuah arsip berharga. Terimakasih kepada semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu dan pada kesimpulannya yang setialah yang bertahan, dan kita berhasil bertahan. Bagi kader-kader yang masih aktif sebelum adanya peng-SKan sya sebut dengan Generasi SURVIVE (mampu bertahan). Dan agar segera diadakan pengkaderan yang berintegritas yang dilaksanakan melalui Musyawarah Besar. Harapan saya yang lain adalah agar segera dimohonkan melalui proposal untuk pembangunan wall climbing di IAIN Padangsidimpuan semoga terlaksana ditahun 2018, dan harapan yang lainnya menyusul dalam hati melalui doa masing-masing kita semuanya. sekian tulisan singkat ini yang tentu banyak salah dan mohon diluruskan jika ada kekeliruan. Assalamualaikum WarahmatullahiWabarakatuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAPANULI NADEGES BLOGNYA ORANG TAPANULI

Masyarakat Tapanuli juga bisa berperan dalam mengirimkan berita tentang tapanuli, baik itu budaya, adat istiadat, peristiwa alam, perjalanan, maupun karya seni seperti photo video, cerpen dll. dapat dikirimkan ke email: tapanulinadeges@gmail.com http://tapanulinadeges.blogspot.com/2013/11/mari-kirimkan-karyamu-ke-tapanuli.html

Tapanuli Tanah yang kaya dan masyarakatnya beradat
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh