Suku Mandailing salah satu sub Suku Bangsa
Batak yang mendiami Kabupaten Mandailing
Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten
Padang Lawas Utara, dan sebagian Kabupaten
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sebagian
pihak mengatakan bahwa Mandailing
merupakan bagian dari Suku Batak. Namun
pihak lainnya berpendapat bahwa Mandailing
merupakan kelompok masyarakat yang
berbeda. Hal ini terlihat dari perbedaan
sistem sosial, asal usul, dan kepercayaan.
Pada masyarakat Minangkabau, Mandailing
atau Mandahiliang menjadi salah satu nama
suku yang ada pada masyarakat tersebut.
Asal Muasal Nama
Mandailing atau Mandahiling diperkirakan
berasal dari kata Mandala dan Holing, yang
berarti sebuah wilayah Kerajaan Kalinga.
Kerajaan India tersebut diperkirakan telah
membentuk koloni mereka sejak abad ke-12,
yang terbentang dari Portibi hingga Pidoli.[3]
Dalam Bahasa Minangkabau, Mandailing
diartikan sebagai mande hilang yang
bermaksud "ibu yang hilang". Oleh karenanya
ada pula anggapan yang mengatakan bahwa
masyarakat Mandailing berasal dari Kerajaan
Pagaruyung di Minangkabau.
↑Kembali Ke Bagian Sebelumnya
Adat Istiadat
Adat istiadat suku Mandailing diatur dalam
Surat Tumbaga Holing (Serat Tembaga
Kalinga), yang selalu dibacakan dalam
upacara-upacara adat. Orang Mandailing
mengenal tulisan yang dinamakan Aksara
Tulak-Tulak, yang merupakan varian dari
aksara Proto-Sumatera, yang berasal dari
huruf Pallawa, bentuknya tak berbeda dengan
Aksara Minangkabau, Aksara Rencong dari
Aceh, Aksara Sunda Kuna, dan Aksara
Nusantara lainnya. Meskipun Suku Mandailing
mempunyai aksara yang dinamakan urup
tulak-tulak dan dipergunakan untuk menulis
kitab-kitab kuno yang disebut pustaha
(pustaka). Namun amat sulit menemukan
catatan sejarah mengenai Mandailing sebelum
abad ke-19. Umumnya pustaka-pustaka ini
berisi catatan pengobatan tradisional, ilmu-
ilmu gaib, ramalan-ramalan tentang waktu
yang baik dan buruk, serta ramalan mimpi.
↑Kembali Ke Bagian Sebelumnya
Kekerabatan
Suku Mandailing sendiri mengenal paham
kekerabatan, baik patrilineal maupun
matrilineal. Dalam sistem patrilineal, orang
Mandailing mengenal marga. Di Mandailing
hanya dikenal belasan marga saja, antara lain
Lubis, Nasution, Harahap, Pulungan, Batubara,
Parinduri, Lintang, Hasibuan, Rambe,
Dalimunthe, Rangkuti, Tanjung, Mardia,
Daulay, Matondang, dan Hutasuhut
Dikutip dari wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar