Dikutip dari batak pos.
Keturunan Kesultanan II Banten, Hj Abbas
menjelaskan, sejak jaman dahulu
hubungan antara masyarakat Batak dan
Banten sudah ada. Sebab menurut cerita
leluhur kesultanan, Sisingamangaraja
pernah berkunjung ke istana Banten
dengan hanya menggunaan kelopak daun
kelapa.
Cerita ini bukan hanya sekedar cerita dari
leluhur mereka, tetapi sampai sekarang
legenda ini merupakan salah satu legenda
yang tidak hilang dari masyarakat Banten.
“Karena hal itu sudah pernah dimulai,
seharusnya silaturahmi masyarakat Banten
dan Bangso Batak harus dilanjutkan,” katanya
kepada BATAKPOS.COM baru-baru ini di
Banten.
Untuk itu dikatakan, dengan adanya
pertemuan antara beberapa orang tokoh
Bangso Batak Perantau di Jakarta dengan
kesultanan Banten, diharapkan kedua belah
pihak akan meningkatkan hubungan bukan
hanya dengan komunikasi, juga akan
diwujudkan dengan saling bertukar budaya
nantinya.
Hj Abbas yang juga pernah anggota DPR ini
berjanji akan saling menopang dengan
masyarakat Batak yang cukup banyak di
Banten. Hal itu dijanjikan ketika Bangso Batak
perantau JS Simatupang dan Humala
Simanjuntak meminta kesultanan
memperhatikan dan menjaga masyarakat
Batak yang ada di Banten.
Dengan tulus Hj Abbas menjawab bahwa
masyarakat Batak yang ada di Banten adalah
orang Banten yang tidak dibeda-bedakan yang
diikat sebagai warga negara Indonesia.
“Permintan saya, masyarakat Batak di Banten,
bukan lagi Batak, tetapi adalah bangsa
Indonesia yang menjadi warga Banten,”
katanya.
Dalam ini dia juga meminta bahwa hal itu bisa
dilakukan bila saling menghormati dan
menjungjung nilai-nilai kandungan Pancasila
sebagai dasar negara. Dan lebih penting lagi
adalah, toleransi sesama harus betul-betul
dijaga.
Dalam kesempatan itu juga, empat orang
keluarga Kesultanan Banten diberikan ulos
sebagai tanda rasa saling keterikatan untuk
membina hubungan selanjutnya. Dan Haj
Abbas juga mengakui bahwa apa yang
dikatakan oleh JS Simatupang dalam siturahmi
tersebut, tidak ada larangan bahwa orang
Batakpun bisa jadi pemimpin di Banten.
“Batak adalah Bangsa Indonesia, kenapa tidak
masyarakat Batak bisa jadi pemimpin di
Banten, itu adalah syah sebagai warga
Indonesia dan dijamin undang-undang,” kata
Hj Abbas sambi;l menambhakan, sangat
berterimakasih dengan pemberian ulos
tersebut sebagai pertanda, agar Tuhan terus
melindungi dan memberi kehangatan dalam
kelaurga kesultanan. aru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar